Peristiwa ini terjadi saat aku duduk di bangku SMP, dimana dikelasku ada salah satu cewek yang bernama Jane memang dia terkenal sebagai cewek genit, dari wajah pun biasa biasa saja tidak ada istimewanya mungkin karena dia supel dan gampangan bergaul maka dari itu banyak teman teman cowok yang dekat dengan dia dan menjadi rebutan para cowok termasuk aku.Diantara sekian banyak cowok ada satu yang paling gatal dekat2 ma Jane, namanya Fidro. Setiap kali aku melihat Fidro mendekati Jane maka tangannya gk jauh2 dari meraba pantat atau toked Jane.Pernah suatu ketika saat pelajaran Kesenian, Jane yang duduk sendirian karena teman satu mejanya tidak datang pindah tempat duduk ke tempat Fidro yang memang duduk sendirian dibarisan paling belakang sudut, bersebelahan dengan mejaku.
Mulanya aku gk terlalu pedulian, paling juga si Fidro ngucek2 payudaranya si Jane. Tapi saat aku ngelirik, aku kaget setengah mati. Kontol si Fidro udah keluar dari celananya dan sedang dikocok2 ma Jane! Fidro menyeringai bangga melihat ke arahku. Sementara Jane hanya tersenyum2 genit aja melihat aku yang terpelongo.Sambil menikmati kocokan Jane tangan kiri Fidro asik meremas2 payudara kanan Jane, untuk menutupi pandangan guru dari depan Fidro sengaja menaruh buku bacaan kesenian di depan Jane dengan cara di dirikan jadi seolah2 mereka berdua sedang membaca buku itu.Beberapa menit kemudian kulihat peju Fidro menyembur keluar, Jane kemudian mengelap tangannya yg belepotan peju Fidro ke celana Fidro. Meilhat itu aku juga jadi kepingin. Aku segera memberi kode sama Fidro untuk gantian, kamipun berganti posisi.“Aku juga donk..” pintaku setelah duduk di sampingnya,“Paan?” tanyanya pura2 gk tau. “Kocokin kontol aku” ujarku, Jane mencibir kearahku, “Gak mau” tolaknya. Bangsatnya ni pikirku, gk tau orang dah konak juga. Sementara di meja sebelahku, si Fidro cekikikan melihatku, teman semejaku juga ngintip2 sambil tersenyum2 mupeng. Pasti mintak bagian juga tuh.
Karena udah gk tahan menahan birahi, sambil melihat kedepan pelan2 aku menurunkan resleting celanaku, tapi susah juga ngeluarin si kontol yang udah jegang dari tadi dalam posisi duduk gini. Ku longgarkan sedikit ikat pinggangku dan ku lepaskan kait kancing celanaku baru kurogoh kontolku mengeluarkannya, begitu kontolku keluar dari celana langsung keraih tangan kanan Jane, ku arahkan ke batang kontolku.“kocokla cepat..” bisikku, tangan Jane yang lembut dan halus kemudian memegang batang kontolku dan mulai mengocok2nya membuat aku tertunduk keenakan.“enak ya..?” bisik Jane, “anjeng, enak kali” balasku berbisik. Berkali2 aku mengeluarkan nafas keras saat kulit tangan Jane yang lembut menggesek2 kepala kontolku.Sesekali aku melirik ke arah Fidro dan temanku yg tertawa2 kecil melihat aku lagi dikocokin ma Jane, teman semejaku berkali2 memberi kode mintak giliran yang dibalas dengan Jane leletan lidahnya. Asli mupeng dia, terlebih lagi saat aku dengan sengaja meremas2 payudara Jane sambil melirik mengejek ke temanku itu.Beberapa menit kemudian pejuku akhirnya muncrat keluar disertai rasa nikmat tiada tara, sebisa mungkin aku menahan untuk tidak mengerang. Kututupi wajahku dengan kedua tanganku menahankan rasa nikmat di kontolku.Jane mengangkat tangannya menunjukkan jari2 tangannya yang belepotan pejuku, wajahnya menunjukkan ekspresi jijik. Kemudian seperti tadi dia mengelapkan tangannya ke celanaku.Karena merasa masih ada bau2 pejunya, Jane permisi ke wc. Gk lama teman sebangkuku ikut permisi keluar. Aku kembali pindah ke mejaku sementara Fidro duduk di bangku sebelahku.Tapi ko lama kali ya..?? “jangan2 mereka maen di wc” terka Fidro. Aku manggut2 mengiyakan. Ampe pergantian jam pelajaran (kira2 15 menit lebih) baru mereka kembali, ku lihat teman aku itu tersenyum bahagia. Sementara Jane kembali ke bangkunya, bukan di tempat Fidro lagi.Langsung kucecar teman ku dengan pertanyaan2, ngapain aja kalian? Temanku cerita begitu dikamar mandi, dia langsung meluk Jane. Sambil berciuman temanku meremas2 payudara Jane lalu dia meminta Jane untuk menghisap kontolnya, Jane ok-ok aja menghisap kontol temanku itu, lagi pula biasanya kamar mandi pas jam pelajaran masih berlangsung memang tergolong sepi kuadrat.Eh pas lagi asik2an begitu tiba2 masuk cowok dari kelas sebelah, udah bisa ketebak cowok itupun mintak bagian. Terpaksa Jane ngelayani dua kontol sekaligus. Sepikan bukan berarti gk ada yang datang, beberapa menit kemudian datang dua orang cowok, anak kelas 2. melihat Jane yang lagi jongkok sambil ngisapin kontol kami, mereka pun dengan sabar ngantri mintak disepong juga.Setelah semua ngecrot baru Jane dan teman aku itu kembali ke kelas. Aku jadi geleng2 mendengar cerita teman aku itu, jontor deh tuh bibir nyepong 4 batang sekaligus…Lain waktu ada lagi cerita saat aku, Fidro dan Jane tergabung dalam satu tugas kelompok yg diberikan oleh guru bahasa inggris kami. Selain kami bertiga ada empat orang lagi, dua perempuan dua laki2. Jadi totalnya kami bertujuh. Kami memutuskan mengerjakan tugas kelompok tersebut pada hari minggu di rumah Jane.Jadi begitulah pada hari minggu yang dijanjikan kami berkumpul di rumah Jane, kami mengerjakan tugas itu di ruang tamunya. Mulanya sih biasa2 aja, selain karena ada cewek lain juga karena orang tua Jane masih berada di rumah.Suasana mulai berubah saat orang tua Jane keluar untuk menghadiri suatu pesta pernikahan, tangan Fidro mulai gatal meraba2 tubuh Jane membuat Jane sibuk menepis tangan jahil Fidro. Jadinya malah gk mengerjakan tugas kelompok lagi tapi mule cerita2 jorok yang membangkitkan gairah.“Udah pernah liat kontol gk?” tanya Fidro ma Mary salah satu teman cewek dalam kelompok kami. Nih anak emang gk ada otaknya. Mary yang mendengar pertanyaan Fidro jadi merah padam mukanya, mulutnya langsung melancarkan cacian sama Fidro membuat kami tertawa2.“gitu aja marah, Sil, Jane aja tenang2 aja klo liat kontol, ya kan Si” Nico ikut2 nimbrung sambil ngelirik genit sama Jane, Jane hanya mencibir menanggapi godaan Nico.“ngomong2 kontol kelen, macam yg besar aja kontol kelen” Desy kali ini yang angkat bicara, nih anak mang rada berani dibandingin Mary.“eh, mo liat ko kontol aku…?” tanyak Fidro semangat sambil berdiri memamerkan celananya yang menggembung di bagian selangkangan. Tingkahnya membuat para cewek2 itu terpekik2 sambil cekikikan, Jane yang tepat berada di samping Fidro tiba2 meninju selangkangan Fidro membuat dia terpekik kesakitan yang disambut gelak tawa kami semua.Gk sadar udah hampir tiga jam juga kami di rumah Jane, akhirnya kami memutuskan melanjutkan lagi pengerjaan tugas kelompok itu Senin besok. Desy dan Mary pulang dengan diantar Nico dan Boy sementara aku dan Fidro tetap tinggal.Aku sudah menebak apa yang ada dalam pikiran Fidro, begitu mereka berempat meninggalkan rumah Jane, Fidro langsung melancarkan serangan2nnya.Entah siapa yang bernafsu duluan keduanya udah bergumul saling peluk dan cium mengabaikan aku yang terbengong2 melihat aktivitas mereka berdua. Dengan ganas tangan Fidro meremas2 payudara Jane sementara tangan Jane meraba2 selangkangan Fidro.Gk mau ketinggalan aku langsung duduk disamping kiri Jane dan ikut2an meremas2 payudara kirinya. Jane melepaskan ciumannya dari Fidro gantian menciumi bibirku yang kubalas dengan penuh nafsu. Aku menggeliat nikmat saat jari2 Jane meremas selangkanganku sementara disamping kanan Jane Fidro memelorotkan celananya sekaligus celana dalamnya hingga kontolnya yang tegang terlihat menjulang.
Fidro segera meraih tangan Jane dan mengarahkannya ke kontolnya, Jane melepaskan ciumannya dariku dan melihat ke arah kontol Fidro kemudian mulai mengocok2nya membuat tubuh Fidro jadi kejang2. Aku ikut2an melepasi celanaku hingga kontolku dengan leluasa tegak dengan gagah.Aku berdiri disamping Jane sambil meraih kepala Jane dan menariknya ke arah kontolku, mengerti kemauanku Jane langsung membuka mulutnya lebar2 membiarkan batang kontolku masuk ke dalam mulutnya, begitu kontolku masuk langsung dia menghisapnya membuat aku mendesis keenakan.“kontol! Kau pulak yang duluan di sepong!” maki Fidro, “salah sendiri lah” jawabku penuh kemenangan. Kugerakkan pinggulku seolah2 sedang mengentoti mulut Jane sambil mendesah2 keras memanas2i Fidro sementara Jane makin aktip menghisap2 kontolku.Panas melihat aku yang disepong Jane, tangan Fidro kelayapan menaikkan rok terusan Jane ke atas hingga pahanya yang mulus terbuka sampai terlihat pangkal paha Jane yang terbalut celana dalam warna pink.Fidro menggesek2kan telunjuknya ke selangkangan Jane membuat Jane mengeluarkan suara2 mengeram sambil terus menghisap2 kontolku. Celana dalamnya terlihat basah oleh rembesan cairan vaginanya.“Si buka sempak kau, si Toni mau liat pepek kau” kata Fidro sambil tangannya berusaha memelorotkan celana dalam Jane, Jane agak menaikkan pantatnya agar celana dalamnya dengan mudah dapat dipeloroti Fidro ke bawah.Mataku tak lepas memandang pepek Jane yang ditumbuhi bulu2 halus, begitu pepek Jane terbuka jari2 Fidro langsung bermain di celah pepek Jane membuat Jane mendengus2 merasakan kenikmatan.Tubuhnya menggeliat2 merasakan gesekan2 jari Fidro di celah pepeknya.Tanpa sadar aku makin dalam menyodokkan kontolku di dalam mulut Jane, berkali2 Jane mengeluarkan suara tersedak dan berusaha melepaskan kontolku dari dalam mulutnya tapi karena aku telah dikuasai nafsu birahi malah makin kasar menggoyang2kan pinggulku mengentoti mulut Jane sambil tanganku memegang kepala Jane menghindari dia melepaskan kontolku.Jane udah gk lagi menghisap kontolku hanya membiarkan saja kontolku memenuhi rongga mulutnya bergerak leluasa.“ayo Ton terus” ujar Fidro sambil memberi semangat sambil tangannya juga dengan cepat menggesek2 pepek Jane membuat Jane makin keras mengerang2.“aku mo keluaaarrrr…” jeritku, dengan susah payah Jane menjauhkan kepalanya dari kontolku, tepat saat dia berhasil mengeluarkan kontolku dari dalam mulutnya, maniku muncrat keluar dengan perasaan nikmat tiada tara.Jane memekik kecil saat maniku menyembur ke wajahnya, aku dengan sengaja mengarahkan ujung kontolku ke wajahnya hingga maniku muncrat di wajah Jane. Maniku yang kental dan berwarna putih itu menempel disekitar wajah Jane.“Toni jahat, maninya ditembakkan ke muka Jane” rungut Jane manja, dengan perasaan lelah aku duduk disamping Jane melihat dengan takjub maniku meleleh di sekitar wajah Jane sebagian menetes ke baju kaosnya.“memang ni, gk usah kasih lagi Si” Fidro ngompor2in, pasti udah mupeng dia. “dah buka aja Si bajunya, udah kenak mani si Toni gitu” ujar Fidro, “alah pengen aja bilang” cibir Jane tapi dia mau juga membuka bajunya.Kini udah benar2 bugil , kontolku yang semula layu mulai bangkit kembali melihat tubuh telanjang Jane, “kelen juga la buka baju masak aku aja” ujar Jane, tanpa diminta dua kali Fidro segera menanggalkan pakaiannya diikuti oleh aku.Kini kami bertiga udah bugi, aku dan Fidro segera mencaplok masing2 payudara Jane yang cukup besar itu membuat Jane tertawa geli menerima rangsangan dari kami. Ini pertama kalinya aku menghisap pentil perempuan.Fidro kemudian merebahkan tubuh Jane di sofa dengan kepalanya berbantalkan pahaku hingga wajahnya tepat di depan kontolku yang mulai tegak lagi. Aku terbengong2 melihat Fidro mengambil posisi di tengah2 pangkal paha Jane, kontolnya yang tegang tepat berada di celah pepek Jane.“ko mo ngentoti dia??” tanyaku terheran2, “memang kenapa?” tanya Fidro, sementara Jane memandangku dengan ekspresi heran, “nanti dia gk perawan lagi” ujarku lugu. Mereka berdua tertawa geli mendengar ucapanku.“Toni tenang aja, nantik abis Fidro, Toni boleh ngentoti Jane” ujar Jane sambil menggesek2kan pipinya di batang kontolku. Sementara Fidro kembali melanjutkan maksudnya mengentoti Jane.Terdengar pekik Jane saat batang kontol Fidro menerobos masuk kedalam pepeknya, entah karena udah dari tadi nahan nafsunya, Fidro dengan cepat menjurus kasar menyodok2kan batang kontolnya di dalam pepek Jane membuat Jane makin memekik2 menahankan serangan2 Fidro.“enak kali pepek kauuu siii….”ceracau Fidro meningkahi pekikan Jane, sementara aku hanya bisa diam aja menonton mereka berdua ngentot dengan liarnya. Kontolku sekarang udah benar2 ngaceng lagi.
Tubuh Jane terguncang2 seiring hunjaman kontol Fidro di dalam pepeknya, teteknya yang bulat ikut bergoyang2 membuatku jadi gemas meremas2nya.“Ahhh…..uunnnngghhhh…. pelaaaaaannnn… pelaaaaannnn diiiiiiiiii….”pekik Jane, tapi Fidro nggak merubah tempo genjotannya malah makin cepat menggoyang2kan tubuhnya. Tubuh mereka berdua mulai dibanjiri oleh keringat.“ungh…ungh…”dengus Fidro, yang dibalas dengan pekikkan terputus2 Jane. Entah berapa lama tiba2 Fidro mencabut kontolnya dari dalam pepek Jane dan mengocok2kan batang kontolnya di depan perut Jane. Gk berapa lama kontolnya memuntahkan mani yang cukup banyak. Maninya muncrat diperut bahkan sampai ke payudara Jane.“aduh enak kali..” desis Fidro, sementara Jane memejamkan matanya dengan dadanya yang turun naik seolah2 baru saja berlari jauh. Tubuhnya yang mungil terlihat mengkilat oleh keringatnya.
Begitu Fidro bangkit dari tubuh Jane, aku segera menggantikan posisinya. Dengan tidak sabar menusukkan batang kontolku ke celah pepek Jane tanpa memperdulikan mani Fidro di tubuh Jane.Tapi berkali2 kutusukkan ko gk masuk2 ya??? Ini memang pertama kalinya aku mengentot dengan perempuan. Sadar ketidak tahuanku, sambil memegang batang kontolku dia mengarahkan arah tusukanku, “dibawah sini” bisiknya masih dengan nafas yang tersengal2.Lobang pepknya mengalirkan cairan lendir yang membuat permukaan pepeknya terasa licin. Aku terpejam nikmat merasakan pertama kali kontolku masuk ke lobang pepek perempuan, aku berusaha mengocokkan batang kontolku di pepeknya tapi berkali2 kontolku keluar lagi dari pepek Jane. Melihat itu Fidro jadi tertawa2, “jangan panjang2 ko nareknya bodoh” ujar Fidro.“baru pertama ya Ton?” Jane ikut2an bersuara membuat jadi panas. Setelah agak lama akhirnya terbiasa juga aku menyodok2kan kontolku di dalam pepek Jane. Beda dengan Fidro dengan ku Jane hanya mengeluarkan suara mendesah2 kecil aja.Walau tadi baru mengeluarkan tapi karena ini sensasi pertama ku mengentoti cewek, gk lama kurasakan maniku akan muncrat. Aku makin mempercepat goyanganku, berkali2 kontolku keluar dari pepek Jane tapi dengan cepat ku masukkan lagi dan ku kocok lagi.“Ton klo mo nembak jangan di dalam” ujar Fidro mengingatkan, tubuh Jane sendiri terlihat makin kaku. Akhirnya dengan perasaan nikmat tiada tara kontolku untuk kedua kalinya mengeluarkan spermanya. Kalo ini di dalam pepek Jane, tubuh ku mengejang2 kaku mendapatkan orgasme kedua ku. Jane langsung terpekik kaget menyadari aku menembak di dalam vaginanya.“wei kontol, jangan ko tembak didalamnya!” maki Fidro, tapi aku yang lagi dilanda kenikmatan gk peduli sama sekali. Aku makin menekankn dalam2 batang kontolku di dalam pepek Jane sementara tubuh Jane yang terhimpit tubuhku ikut mengejang. Kepalanya menggeleng2 kiri dan kanan, kurasakan daging otot pepek Jane mencengkram erat batang kontolku.Ku rasa pepek Jane makin penuh dan sempit, oleh maniku, lendirnya juga karena kontraksi otot pepeknya.
Lima menit kemudian kami uda berpakaian kembali, sementara Jane ke kamar mandi. Baru kemudian kami berpamitan pulang. Selama sebulan aku cemas2 Jane akan hamil, apalagi tiap hari Fidro menakut2iku kalo Jane hamil dan mintak pertanggung jawabanku. Tapi ternyata apa yg ku khawatirkan tidak benar2 terjadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar